Review Film The Good Dinosaur
The Good Dinosaur dimulai dengan sebuah
pengandaian, bagaimana jika dinosaurus tidak jadi punah dan tetap menghuni bumi
selama jutaan tahun, sampai bisa hidup satu zaman dengan spesies manusia. Film
ini pun melanjutkan pengandaian itu dengan cukup menarik sekaligus jenaka.
Bahwa para dinosaurus tersebut berevolusi sampai mampu memproduksi makanan sendiri,
baik dalam hal bertani-termasuk membajak tanah dalam garis lurus, beternak,
maupun membuat rumah sendiri, tanpa harus mengubah anatominya sebagai dinosaurus berbeda dengan cerita film
pendahulunya Inside Out yang sama-sama
dirilis oleh Pixar.
Tidak
punahnya dinosaurus pun membuat bumi menjadi kaya akan spesies menarik. Mulai
dari spesies cikal bakal unggas dan mamalia modern, serangga kecil maupun raksasa,
dan tentu saja, manusia. Mengingat The
Good Dinosaur mengambil sudut pandang dari para dinosaurus
yang sudah 'beradab', maka manusia pun dianggap sebagai makhluk liar yang tak
bisa bicara-karena memang maSih primitif.
The Good Dinosaur
sendiri berfokus pada sebuah keluarga dinosaurus herbivora berjenis
Apatosaurus. Keluarga ini terdiri dari Henry Sang ayah (diisi suara Jeffrey
Wright), Ida Sang ibu (Frances McDormand), anak tertua Libby (Maleah Padilla),
anak tengah Buck (Marcus Scribner), dan Si bungsu Arlo (Raymond Ochoa). Bukan
hanya dari urutan lahir, Arlo juga paling kecil dalam hal ukuran tubuh dan
nyali dalam keluarganya. Alhasil, ia satu-satunya yang belum diperbolehkan
mengecap tanda kakinya di lumbung keluarga.

Film ini
mengisahkan tentang Dinosaur yang tidak pernah punah. Dinosaur tetap ada karena
asteroid tidak pernah menabrak bumi, hanya melintas saja. Film ini berfokus
pada kisah persahabatan antara anak manusia bernama Spot dan Seekor dinosaur
(Apatosaurus) baik hati bernama Arlo.
Selain itu, dalam film tersebut
dikisahkan perjuangan dinosaurus Arlo yang berbeda dari segi
fisik tersebut dengan Kakak-kakaknya membuatnya harus berusaha untuk menemukan
jati dirinya atau identitas diri karena selalu dianggap tidak bisa melakuan
pekerjaan yang dilakukan oleh Kedua Kakak-kakaknya.
Disebuah desa tempat dimana dinosaurus (Apatosaurus) sebuah
keluarga dinosaurus yang beranggotakan Ibu, Ayah, dan Ketiga Anaknya. Mereka
mencari makan dengan bercocok tanam dan mengumpulkan haSil panennya. Suatu
ketika, disaat panen jagung Sang Ibu dan Kedua anaknya Sibuk mengumpulkan
jagung tersebut karena sebentar lagi muSim dingin dan Sang Ayah Sibuk membuat
tembok tempat menggumpulkan makanan agar bisa tertampung semua jagung itu dan
bebas dari seorang Pencuri. Arlo yang ditugaskan Ayahnya agar menangkap Si Pencuri
tersebut sampai Ayahnya membuat jebakan untuk Pencuri itu dan Arlo yang berjaga
agar Si Pencuri itu bisa tertangkap

Namun, Arlo bukan menangkap Sang Pencuri itu tetapi Arlo
ketakukan ketika datang Si Pencuri itu, sampai akhirnya Ayahnya mengetahui hal
itu dan mengajari Arlo untuk menghilangkan rasa takutnya dan tetap saja Arlo merasa
takut kemudian gagal menangkap Sang Pencuri itu.
Disaat persediaan cukup Ayah, Ibu Arlo dan kedua
kakaknya Libby dan Buck. Ayah pun membuat cap kaki karena cap kaki itu bertanda,
bahwa mereka telah melakukan tugasnya dengan baik sebagai tanda cap kaki tersebut
dimulai dari Sang ayah disusul Sang ibu dan kedua kakaknya Arlo dan hanya Arlo
yang belum bisa mengecap kakinya ditembok itu.
Arlo masih berusaha menangkap Pencuri itu hingga
akhirnya Arlo mengejar Pencuri itu sampai ke ujung sungai bersama ayahnya dan
ketika sampai di Bukit batu didekat sungai ada banjir besar yang datang
tiba-tiba dari atas gunung batu yang membuat ayah Arlo terbawa oleh arus sungai
tersebut dan tewas begitu dengan Arlo dan Si Pencuri itu. Namun, Arlo tidak
tewas, hanya saja terjebak di tempat asing bersama Si Pencuri itu
Disisi lainnya, Sang ibu sedang berduka karena Sang
ayah tewas terkena banjir besar itu. Arlo pun berkenalan dengan Si puncuri itu
dan berkeliling mencari jalan pulang sampai akhirnya, mereka yang sedang
kelaparan menemukan buah berry lalu mereka memakan berry itu dan mereka pun
mabuk tanpa sadar hingga malam pun tiba. Arlo bersedih karena mengingat
keluarganya lalu Si Pencuri itu mendengarkan dan ikut bersedih karena melihat Arlo
yang menangis dan Si Pencuri menjanjikan untuk menghantarkanArlo pulang.
Pada pagi harinya Arlo dan Si Pencuri masuk hutan
menemukan bintang buas dan Arlo berebut Si Pencuri dengan binatang buas. Akhirnya
Arlo dan Si binatang buas itu bertarung merebutkan nama dan Arlo memanggilnya Spot
lalu Si Pencuri itu pun menghampiri Arlo dan Arlo yang memenangkan pertarungan
itu.
Arlo dan Spot pun melanjutkan perjalanan. Arlo
menemukan buah kesukaannya. Namun, saat sampai ditempat itu Arlo harus
meloncati tebing. Awalnya Arlo takut dan Spot yang meyakinkan agar Arlo loncat.
Semakin hari Arlo dan Spot semakin dekat namun disaat Spot
menemukan keluarganya dan tidak hanya itu banjir besar pun melanda lagi dan Spot
pun terbawa lalu Arlo ingat peristiwa ayahnya yang membuatnya berani untuk
menyelamatkan Spot dan menemukan jati dirinya yang kuat dan tangguh sampai
akhirnya mereka pun selamat Arlo pun pulang dan bisa mengecap kakinya karena Arlo
telah berhaSil menyelesaikan tugasnya.
KOMPLEKSITAS DAN ORISINALITAS
Cerita sederhana itu
bukan persoalan besar, tetapi jadi soal bila ini menyangkut brand Pixar yang punya riwayat hebat dalam
menampilkan sesuatu yang unik di setiap rilisannya. Pixar pernah menghasilkan
kisah cinta antar robot di masa depan di WALL-E,tikus jadi koki di
restoran elit di Ratatouille, keluarga superhero di The
Incredibles, dan mewujudkan emosi manusia dalam bentuk karakter penuh warna
di Inside Out.
Dibandingkan para
pendahulunya itu, seperti halnya Arlo, The Good Dinosaur jadi
agak kerdil dari segi orisinalitas. Belum lagi sudah banyak sekali kisah fabel
dinosaurus dalam bentuk animasi yang pernah diangkat Hollywood, sebut saja The
Land Before Time, atau pun Dinosaur milik Disney. Akibatnya, The
Good Dinosaur terkesan hanya jadi pengikut dengan teknologi yang lebih
maju.
Namun , di sisi lain, The
Good Dinosaur justru jadi film yang sangat mudah dinikmati dan dipahami. Kesederhanaan
kisahnya membuat penonton tak perlu sibuk mengartikan adanya perenungan atau
makna bernada filosofis yang sering diselipkan dalam film-film Pixar. Tinggal
duduk, melihat, dan rasakan nilai-nilai petualangan, persahabatan, dan keluarga
dari cerita film ini. Penuturannya memang tergolong sendu dan tidak semarak,
tetapi masih bisa menarik perhatian lewat karakterisasinya yang cerah dan
beberapa humor di sana-sini.
Satu hal lagi yang
membuat film ini layak simak adalah audio visual yang kelas tinggi. Teknik
animasi dari studio sebesar Pixar memang tak perlu diragukan, namun dalam The
Good Dinosaur, Pixar melangkah lebih jauh lagi dengan penataan gambar yang elok
dipandang. Desain tokoh-tokohnya memang tetap seperti "kartun" dan
berwarna-warni, tetapi mereka ditempatkan dalam sebuah lingkungan alam yang
dibuat dengan fotorealitis, mendekati sebuah pemandangan alam asli. Disertai
dengan alunan musik megah dari Mychael
Danna dan Jeff Danna, film ini pun secara keseluruhan jadi lebih nyaman disaksikan.
Pada dasarnya, The Good Dinosaur adalah sebuah film sederhana dengan kemasan yang mewah, dan membuatnya cukup menyenangkan untuk diikuti. Film ini juga masih bisa memuat nilai-nilai yang berpotensi menyentuh hati penontonnya. Hanya saja, film ini mungkin kurang Sanggup memenuhi ekspektasi yang terlampau tinggi terhadap film-film Pixar yang biasanya lebih unik dan mengesankan daripada The Good Dinosaur ini.
Pada dasarnya, The Good Dinosaur adalah sebuah film sederhana dengan kemasan yang mewah, dan membuatnya cukup menyenangkan untuk diikuti. Film ini juga masih bisa memuat nilai-nilai yang berpotensi menyentuh hati penontonnya. Hanya saja, film ini mungkin kurang Sanggup memenuhi ekspektasi yang terlampau tinggi terhadap film-film Pixar yang biasanya lebih unik dan mengesankan daripada The Good Dinosaur ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar